Di tengah gempuran berbagai acara hiburan Korea Selatan, Return of Superman (juga dikenal sebagai The Return of Superman) muncul sebagai salah satu program televisi paling menyentuh dan penuh makna. Acara ini bukan sekadar reality show biasa. Ia adalah sebuah jendela ke dalam kehidupan nyata para ayah selebriti Korea yang ditantang untuk merawat anak-anak mereka sendirian selama 48 jam, tanpa bantuan istri.
Program ini tayang perdana pada 2013 di jaringan KBS2, dan sejak itu menjadi salah satu acara favorit keluarga di Asia, termasuk Indonesia. Dengan konsep yang sederhana namun menyentuh, Return of Superman berhasil menyentuh hati jutaan penonton lewat dinamika unik antara ayah dan anak yang sering kali tak tergambarkan dalam media mainstream.
Konsep yang Menggugah
Format acara ini mengusung ide utama: bagaimana seorang ayah menghadapi tantangan mengasuh anak-anak mereka tanpa kehadiran ibu. Dalam durasi dua hari, para ayah harus bertanggung jawab penuh terhadap segala kebutuhan anak, mulai dari makan, mandi, bermain, hingga tidur.
Sementara itu, sang ibu biasanya “libur” dari peran domestik dan diberi waktu untuk diri sendiri. Kamera tersembunyi merekam semua aktivitas harian keluarga secara natural, memperlihatkan momen-momen spontan yang penuh cinta, tantangan, dan terkadang, kekacauan yang menggelitik.
Konsep ini memberikan perspektif berbeda tentang peran ayah dalam keluarga modern. Tidak lagi sekadar pencari nafkah, para ayah dalam acara ini menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi figur pengasuh yang lembut, kreatif, dan penuh kasih.
Tokoh-tokoh yang Mencuri Perhatian
Salah satu daya tarik utama Return of Superman adalah kehadiran para selebriti ternama Korea yang tampil sebagai ayah. Penonton bisa melihat sisi lain dari mereka yang tidak terlihat di layar kaca biasa. Di antaranya:
-
Choo Sung Hoon dan Sarang – Petarung MMA ini memperlihatkan sisi lembutnya sebagai ayah yang sangat menyayangi putrinya, Sarang. Keunikan budaya Jepang-Korea dalam keluarga mereka juga menjadi daya tarik tersendiri.
-
Lee Dong Gook dan Anak-anaknya – Mantan pemain sepak bola nasional ini hadir bersama lima anaknya, termasuk kembar Daebak dan Seol Ah-Soo Ah yang sangat menggemaskan. Dinamika keluarga besar mereka memberikan warna berbeda dalam program.
-
Ko Ji Yong dan Seungjae – Mantan anggota grup legendaris Sechs Kies ini tampil dengan anak laki-lakinya yang cerdas dan ekspresif. Chemistry mereka begitu kuat dan sering membuat penonton tersentuh.
Setiap keluarga menghadirkan cerita yang unik dan inspiratif, menjadikan Return of Superman lebih dari sekadar hiburan – ia menjadi refleksi atas pentingnya kehadiran ayah dalam kehidupan anak.
Menghadirkan Nilai Edukatif dan Emosional
Tak hanya menghibur, Return of Superman sarat akan nilai-nilai edukatif. Anak-anak belajar tentang kemandirian, tanggung jawab, dan bagaimana membangun relasi sehat dengan orang tua mereka. Para ayah, meski awalnya kikuk, perlahan menjadi lebih percaya diri dan peka terhadap kebutuhan emosional anak.
Acara ini juga mengangkat pentingnya waktu berkualitas antara orang tua dan anak, sesuatu yang sering kali terabaikan dalam kesibukan hidup modern. Dengan segala keterbatasan dan keunikan tiap keluarga, penonton diajak untuk menyadari bahwa membesarkan anak bukan hanya tugas ibu, tetapi juga tanggung jawab penuh dari seorang ayah.
Popularitas dan Dampaknya di Asia
Return of Superman tidak hanya populer di Korea Selatan. Acara ini mendapat sambutan hangat di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia. Banyak penonton yang mengunggah cuplikan video di media sosial, memperlihatkan momen lucu dan mengharukan dari episode-episode tertentu.
Beberapa tokoh anak bahkan menjadi selebriti kecil yang dicintai publik. Misalnya, Haru, Daebak, dan Sarang memiliki jutaan penggemar karena kepribadian mereka yang alami dan menggemaskan.
Kesuksesan ini juga memicu diskusi sosial yang lebih luas tentang pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak. Banyak ayah muda yang merasa terinspirasi untuk lebih aktif terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak-anak mereka.
Perubahan Format dan Keberlanjutan
Meskipun program ini telah mengalami beberapa pergantian pemain, semangat inti dari Return of Superman tetap terjaga. Tim produksi selalu berusaha menyajikan kisah keluarga baru yang otentik dan relevan dengan masyarakat saat ini.
Pada beberapa musim terakhir, acara ini juga mulai menyorot berbagai aspek pengasuhan dalam konteks keluarga modern, termasuk ayah single parent, keluarga multikultural, hingga pendekatan pendidikan berbeda.
Hal ini menunjukkan bahwa Return of Superman tidak hanya sekadar reality show keluarga, tetapi juga media yang berkembang seiring dinamika sosial.
Kesimpulan: Sebuah Persembahan untuk Ayah di Seluruh Dunia
Return of Superman adalah salah satu contoh bagaimana televisi bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan mendalam tanpa kehilangan unsur hiburan. Dengan pendekatan jujur dan penuh cinta, acara ini membuktikan bahwa ikatan antara ayah dan anak memiliki kekuatan luar biasa.
Melalui tawa, air mata, dan pelajaran hidup yang ditampilkan di setiap episodenya, Return of Superman mengajak kita untuk menghargai peran ayah dalam membentuk karakter anak-anak dan masa depan mereka. Acara ini layak ditonton, bukan hanya oleh para orang tua, tetapi oleh siapa pun yang ingin belajar tentang makna keluarga yang sesungguhnya.